1. Place the user in control
-> Buat mode interaksi yang tidak memaksa user untuk action yg tidak diinginkan, cth spell checking mode Ms. Word masih memberi kebebasan user untuk mengubah teks
-> Berikan interaksi yang fleksibel. Cth: user dpt input dgn keyboard, mouse, suara, dll
-> Interaksi hrs dapat di-undo dan di-interrupt
-> Buat interaksi agar dapat di-customize oleh user
-> Jangan menampilkan hal-hal teknis pada user. Contoh input perintah jangan suruh user buka cmd dulu
-> Desain interaksi menyerupai interaksi di dunia nyata. Contoh aplikasi pengolah gambar untuk stretch gambar tinggal di tarik layaknya stretch biasa
2. Reduce the user's memory load
-> kurangi beban short-term memory user
-> Membuat menu default yang masuk akal bagi user agar lebih mudah diingat. contohnya ctrl-c untuk copy, karena "C"opy
-> Layout visual dr interface menyerupai layout pada aslinya. contoh bon pembayaran, menyerupai bon pembayaran asli
-> Menampilkan susunan fungsi berdasarkan hirarki menu yang sesuai. contoh pilih menu file bisa ngesave, jgn masukin menu save di menu insert
3. Make the interface consistent
-> perhatikan konsistensi urutan untuk aplikasi yang punya fungsionalitas sama. contoh Ms Word, Excel, Powerpoint urutan menubar nya sama yaitu file, insert, ....
-> Gunakan perintah yang umumnya digunakan untuk melakukan sesuatu. contoh ctrl-s buat save, jangan diganti jadi buat stretch
note: ini hanya panduan untuk membuat UI, ga perlu dihafal sebenernya, karena waktu kelas cuma disuruh buat susun desain interface langsung (digambar gitu)
0 comments:
Post a Comment