Friday, January 06, 2017

Rekayasa Perangkat Lunak - Web Testing

1. Content Testing
   1.Menemukan syntatic error (typo,grammar mistake)
   2.Menemukan semantic error (kurang lengkapnya informasi
   3.Menemukan error di struktur organisasi yang ditampilkan ke user

2. Database Testing
    Beberapa Error yang terjadi
    1.Permintaan informasi client-side jarang dipresentasikan dalam bentuk form yang bisa di input menjadi database management system
    2.Database mungkin jauh dari server WebApp
    3.Data mentah dari database harus di transmisikan ke WebApp server
    4.Konten dinamik harus ditransmisikan ke client yang akhirnya menampilkannya ke user

3. User Interface Testing
    1.Interface Testing Strategy
    Strategi keseluruhan untuk interface testing strategy ,yaitu :

    (1) mengungkap kesalahan terkait dengan mekanisme interface tertentu.
    (2) mengungkap kesalahan dalam cara antarmuka mengimplementasikan semantik navigasi, fungsi webapp, atau konten display.

    Langkah –langkah untuk mencapai interface strategy testing :
• Fitur interface diuji untuk memastikan bahwa aturan desain, estetika, dan terkait konten visual yang tersedia untuk pengguna tanpa kesalahan.
• Mekanisme interface individu diuji dengan cara yang analog dengan Unit pengujian.
• Setiap mekanisme antarmuka diuji dalam konteks kasus penggunaan untuk kategori pengguna tertentu.
• Complete Interface  diuji terhadap use case yang sudah dipilih.
• Interface diuji dalam berbagai lingkungan (misalnya, browser) untuk memastikan bahwa hal itu akan kompatibel.

    2. Interface Testing Mechanism
        Ketika pengguna berinteraksi dengan web , interaksi terjadi melalui satu atau lebih mekanisme interface. Ada sebuah gambaran singkat dari pertimbangan testing  untuk setiap interface. Seperti :
        - Link
        - Form
        - Client-side scripting
        - Dynamic HTML
        - Pop-Up Windows
        - Streaming Content
        - Cookies

    3. Testing Interface Semantics

Testing Interface Semantics bertujuan untuk mengevaluasi seberapa baik desain melayani user, menawarkan arah yang jelas, memberikan feedback, dan mempertahankan konsistensi bahasa dan pendekatan.

    4. Usability Test
kegunaan usability mirip dengan Testing Interface Semantic yang juga mengevaluasi sejauh mana user dapat berinteraksi secara efektif dengan webapp dan sejauh mana webapp memberikan feedback yang berarti,

        Langkah pertama dalam Useability Testing adalah untuk mengidentifikasi satu set kategori useability dan menetapkan tujuan testing untuk setiap kategori, seperti :
        1. Interactivity - Apakah mekanisme interaksi (misalnya, menu pull-down, tombol,pointer) mudah dimengerti dan digunakan?
        2.     Layout - Apakah mekanisme navigasi, konten, dan fungsi ditempatkan dengan cara yang memungkinkan pengguna untuk menemukan mereka dengan cepat?
        3. Readability - Apakah teks ditulis dengan baik dan dapat dimengerti? Apakah representasi grafis mudah dimengerti?
        4. Aesthetics - Apakah tata letak, warna, jenis huruf, dan karakteristik terkait menyebabkan kemudahan menggunakan? Apakah pengguna "merasa nyaman" dengan tampilan dan nuansa dari webapp?
        5. Display characteristics - Apakah tampilan WebApp membuat penggunaan optimal dari ukuran layar dan resolusi?
        6. Time sensitivity – Apakah yang penting antara fitur, fungsi, dan konten akan  digunakan atau diperoleh pada waktu yang tepat?
        7. Personalization - Apakah penjahit WebApp sendiri untuk kebutuhan spesifik yang berbeda pengguna kategori atau pengguna individu?
        8. Accessibility - Apakah webapp yang dapat diakses oleh orang-orang yang memiliki  kekurangan fisik?

    5. Compability Test
Masalah kompatibilitas yang serius dapat ditemui.Misalnya :
- kecepatan download bisa menjadi tidak dapat diterima
- kurangnya diperlukan plug-in dapat membuat konten tidak tersedia
- Perbedaan Browser dapat mengubah tata letak halaman secara dramatis
- Gaya font dapat diubah dan menjadi tidak terbaca, atau bentuk dapat diatur secara tidak benar.

    6. Component-level Testing
Componen level testing juga disebut function testing, berfokus pada satu set tes yang mencoba untuk mengungkap kesalahan dalam fungsi webapp.
Componen level testing setelah bentuk data didefinisikan, pengguna memilih tombol atau mekanisme kontrol lainnya untuk memulai eksekusi. Metode desain uji kasus berikut termasuk :

        - Equivalence partitioning— Form input dinilai untuk menentukan apa kelas data yang relevan untuk fungsi kasus uji untuk setiap kelas dari masukan yang berasal dan dieksekusi, sementara lainnya kelas input tetap konstan.

        - Boundary value analysis—Misalnya, fungsi perhitungan pengiriman sebelumnya dicatat meminta jumlah maksimum hari yang diperlukan untuk pengiriman produk.

        - Path testing—Tujuannya adalah untuk mengungkap kesalahan yang terjadi selama penanganan kesalahan(Misalnya, pesan kesalahan yang tidak benar atau tidak ada, WebApp kegagalan sebagai konsekuensi dari kesalahan, keluaran salah didorong oleh masukan yang salah, efek samping yang terkait dengan pengolahan komponen).

    7. Navigation Testing
        Tugas dari navigation testing adalah :

        1. Untuk memastikan bahwa mekanisme yang memungkinkan
pengguna webapp untuk melakukan perjalanan melalui WebApp adalah semua fungsional.
        2. Untuk memvalidasi bahwa setiap navigasi Unit semantik (NSU) dapat dicapai dengan tepat  kategori pengguna.


    8. Configuration Testing
        Testing ini untuk menguji kemungkinan konfigurasi cient-side dan server-side untuk memastikan bahwa pengalaman user semuanya akan sama dan untuk memisahkan kesalahan yang mungkinkan kesalahan kesalahan khusus pada konfigurasi tertentu.

    9. Security Testing
        Suatu hal kompleks yang harus sepenuhnya dipahami sebelum pengujian keamanan yang efektif dapat tercapai.
        WebApps, Client-Side dan Server-Side merupakan target yang menarik bagi hacker untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
        Tugas Tester Keamanan yaitu mengungkapkan atau mencari kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh orang – orang dengan maksud tertentu.


    10. Performance Testing
        Tujuan:
        1. Untuk mengetahui bagaimana sistem merespon loading (jumlah pengguna, jumlah transaksi, volume keseluruhan data)
        2. Untuk mengumpulkan matriks yang dapat menyebabkan modifikasi desain untuk meningkatkan kinerja

    11. Load Testing
        Testing ini digunakan untuk menentukan bagaimana WebApp dan lingkungan Server-Side akan merespon berbagai kondisi pembebanan.

    12. Stress Testing
        Kelanjutan dari load testing, namun diberikan beban yang melebihi batas operasional.

Credits PPT dari Team Cena (RPL Adhi A)

0 comments: